Ini Gw Loh

Ini Gw Loh

Senin, 07 November 2011

TUGAS SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI ( JULMI RAMADHAN-234311016)



ANALISIS STRATEGI PENJADWALAN OPERASIONAL BUSWAY KORIDOR I PADA PT. JAKARTA EXPRESS  TRANS TAHUN 2009


DISUSUN OLEH :
Nama : JULMI RAMADHAN
NIM : 234311016



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA 2011



BAB I
PENDAHULUAN

A.                 Latar Belakang
            Kota sebesar Jakarta memang telah waktunya memiliki sistem angkutan umum massal yang baik untuk menangani kebutuhan mobilitas penduduknya. Pemilihan busway merupakan moda transportasi yang dipilih oleh pemprov DKI Jakarta yang mengacu pada perubahan transportasi konfensional (tradisional) menjadi transportasi modern yang sekelas dengan transportasi dunia yang mungkin dapat membantu memecahkan masalah transportasi kota. Selain itu, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pendukung busway yang berupa jalan aspal jelas lebih murah daripada subway dan monorel. Kelebihan busway lainnya terletak pada sebagian jalur busway yang dapat pula disisipkan atau dipadukan dengan jalur trem dalam satu jalur yang tumpang tindih, bila dirasakan perlu untuk menambah kapasitas angkut pada tahap pengembangannya.
Text Box: 1      Perkiraan adanya peningkatan kemacetan di setiap koridor busway diakibatkan penerapan jalur terpisah (separated way) khusus yang hanya digunakan bagi busway, yang mengambil satu jalur yang biasanya diperuntukkan bagi kendaraan pribadi. Pada prinsipnya, penerapan jalur terpisah bagi angkutan publik seperti trem, subway, monorel, dan busway sebenarnya untuk menghindarkan angkutan publik dari kemacetan lalu lintas dengan memisahkan sistem transportasi busway ini dari lalu lintas angkutan publik perkotaan di Jakarta karena masih menggunakan sistem lalu lintas campuran (mixed traffic).
            Dengan terhindarnya sistem busway ini dari kemacetan lalu lintas, kualitas pelayanan berupa ketepatan waktu penjadwalan dapat lebih dipastikan. Ketepatan waktu merupakan faktor amat penting bagi manajemen waktu warga kota yang sibuk seperti Jakarta ini.
            Penyediaan sistem transportasi publik dengan penjadwalan yang handal, bersama kualitas pelayanan lain yakni keamanan, kenyamanan, dan keterjangkauan harga tiket diharapkan mampu memberikan alternatif bagi pengguna kendaraan pribadi sehingga bersedia untuk berpindah ke angkutan publik tersebut.
Pemilihan moda transportasi busway  bercermin pada  transportasi modern di kota besar Bogota, Negara Colombia, yang mengacu pada sistem transportasi terjadwal atau dengan menggunakan time table (tabel jadwal atau waktu penjadwalan). Begitu pentingnya  penjadwalan pada sistem transportasi kota, agar dapat mengurangi kemacetan yang sering timbul akibat kepadatan kendaraan pribadi. Penjadwalan yang baik juga dapat membantu masyarakat pengguna jasa busway dalam hal ketepatan waktu.
            Melihat dampak positif yang ada dari sistem transportasi massal busway tersebut, maka sudah sepatutnya PT. JET selaku operator yang merawat dan mengoperasikan armada dari koridor I Blok M – Kota haruslah berusaha keras dalam memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Apalagi melihat bahwa rute busway koridor I (Blok M – Kota) ini merupakan rute yang berada disepanjang pusat perkantoran di Ibukota Jakarta.
PT. JET harus dapat memaksimalkan pengoperasian armadanya sesuai dengan sistem penjadwalan yang telah dibuat sehingga masalah-masalah teknis dapat dihindari dan target produksi kilometer tempuh sebagai dasar pendapatan dapat tercapai.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam sebuah bentuk skripsi / karya tulis ilmiah dengan judul ANALISIS STRATEGI PENJADWALAN OPERASIONAL BUSWAY KORIDOR I PADA PT. JAKARTA EXPRESS  TRANS TAHUN 2009

B.  Perumusan Masalah
Dalam pembahasan rumusan masalah, penulis menggunakan 3 (tiga) kategori pendekatan yaitu identifikasi masalah, pembatasan masalah dan pokok masalah.
  1. Identifikasi Masalah
a.                                                                   Berkurangnya Kilometer Tempuh sebagai dasar pendapatan operator akibat kendala-kendala teknis.
b.                                                                  Terganggunya waktu penjadwalan akibat terjadinya kemacetan.
c.                                                                   Sistem penjadwalan yang kurang terkomputerisasi.
d.                                                                  Fasilitas ruangan kerja yang kurang memadai.
e.                                                                   Persaingan dengan operator busway koridor lain yang semakin meningkat.

  1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus maka penulis membatasi pembahasan penelitian ini hanya pada analisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam strategi penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009.
  1. Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a.       Bagaimana faktor-faktor peluang dan ancaman strategi penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009 ?
b.      Bagaimana faktor-faktor kekuatan dan kelemahan strategi penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009 ?
c.       Bagaimana analisa strategi memaksimalkan pelaksanaan sistem penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009 ?

C.                             Tujuan dan Manfaat Penelitian
  1. Tujuan Penelitian :
a.                   Untuk mengetahui faktor-faktor peluang dan ancaman strategi penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009.
b.                  Untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan strategi penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009.
c.                   Untuk mengetahui analisa strategi memaksimalkan pelaksanaan sistem penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009.
2.   Manfaat penelitian :
a.                                                                               Bagi Penulis
      Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan serta pengalaman membuat karya tulis tentang analisis strategi penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009.
b.                                                                              Bagi Perusahaan
      Dapat dijadikan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola perusahaan untuk mengantisipasi dan mengatasi kelemahan dan ancaman, serta memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh PT. JET.
c.  Bagi STMT Trisakti
      Sebagai informasi dan pengetahuan tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa STMT Trisakti Jakarta sekaligus menambah bahan bacaan di  perpustakaan.
D.                            Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu metode pengumpulan data dan teknik analisis data.


1.                                                   Metode Pengumpulan Data
a.                                                                               Jenis dan Sumber Data
      Jenis data dari hasil penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
b.                                                                              Penelitian Lapangan (Field research)
      Melalui riset lapangan ini akan diperoleh data primer langsung dari responden, dengan cara wawancara yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan dan langsung mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek yang sedang penulis teliti.
c.   Penelitian Kepustakaan (Library research)
      Penelitian ini dilakukan dalam rangka mendapatkan acuan teoritis sebagai landasan analisis pemecahan masalah dengan mempelajari literatur dan referensi yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
2.   Teknik Analisis Data
a.   Analisis SWOT         
                         Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan salah satu model lingkungan perusahaan yang berfungsi untuk menjelaskan pertanyaan dimana posisi perusahan sekarang, serta menjelaskan strategi apa yang nantinya cocok digunakan untuk perusahaan agar kelemahan serta ancaman yang dimiliki saat ini dapat dijadikan kekuatan serta peluang yang membuat perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Metode analisis SWOT, yaitu mengumpulkan data-data dari sisi lingkungan eksternal perusahaan maupun dari sisi internal perusahaan. Dari sisi eksternal perusahaan, maka akan diperoleh informasi tentang peluang (opportunities) yang dapat dimanfaatkan dan ancaman (threats) yang harus dihindarkan. Selanjutnya dari sisi lingkungan internal perusahaan, akan diperoleh informasi tentang kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), dan pada proses akhir posisi kuadran dari perusahaan tersebut, kemudian ditentukan strategi dasar yang dicocokkan dengan strategi yang dipakai oleh perusahaan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada contoh tabel di bawah ini:
Tabel I.1
Faktor Strategi Internal
Faktor Strategi Internal
(1)
Bobot
(2)
Rating
(3)
Skor Pembobotan
(4)

Kekuatan:
·       ….
·       ….
·       ….
·       ….
·       ….

Kelemahan:                                                                       
·       ….
·       ….
·       ….
·       ….
·       ….










TOTAL SKOR PEMBOBOTAN
1.0



Tabel I.2
Faktor Strategi Eksternal
Faktor Strategi Eksternal
(1)
Bobot
(2)
Rating
(3)
Skor Pembobotan
(4)

Peluang:
·                     ….
·                     ….
·                     ….
·                                        ….
·                                        ….
·                                        ….
Ancaman:
·                     ….
·                     ….
·                     ….
·                                        ….










TOTAL SKOR PEMBOBOTAN
1.0



Sumber : Rangkuti (2008 : 149-150) 

      Menurut Freddy Rangkuti (2008:19) tentang analisis SWOT, digunakan pula diagram analisis SWOT sebagai berikut:
Gambar I.1
Diagram Analisis SWOT








Kuadran I :       Pada daerah ini perusahaan memiliki situasi yang  menguntungkan sebab perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan, hal ini berarti perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Strategi yang dapat digunakan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
Kuadran II :      Pada daerah ini perusahaan menghadapi ancaman namun perusahaan masih memiliki kekuatan untuk menghadapi ancaman tersebut. Strategi yang dapat digunakan adalah diversifikasi.
Kuadran III :    Pada daerah ini perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, akan tetapi perusahaan memiliki banyak faktor internal atau kelemahan. Strategi yang dapat digunakan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan.
Kuadran IV :    Pada daerah ini perusahaan menghadapi keadaan yang sulit, banyak terdapat kelemahan dan ancaman dari luar. Untuk daerah ini perusahaan harus menggunakan strategi bertahan (defensif).

                       
b.  Analisis  Matrix TOWS
Untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan, alat analisis yang digunakan adalah Matrix TOWS. Matrix ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrix ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategis yaitu S-O, S-T, W-O, dan W-T, untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel I. 3
                       Analisis Matrik TOWS
IFAS




EFAS
STRENGTHS (S)
WEAKNESSES (W)




OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI SO
STRATEGI WO



Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan, memanfaatkan peluang

TREATHS (T)
STRATEGI ST
STRATEGI WT


Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan, menghindari ancaman

Sumber : Freddy Rangkuti (2004 : 31)
Strategi  SO    : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Strategi  ST    :                                       Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO   : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WT :  Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Cara Menyusun Formula Strategi
Formulasi strategi disusun berdasarkan analisis yang diperoleh dari penerapan  model SWOT. Tahapan kegiatannya adalah :
a.                                                                               Tentukan faktor-faktor strategis internal (tabel 1.1)
b.                                                                              Tentukan faktor-faktor strategis eksternal (tabel 1.2)
c.                                                                               Rumuskan alternatif strategi : Caranya dengan membuat Matrik Internal-Eksternal (tabel 1.4). Cara mengisi tabel (eksternal maupun internal) tersebut adalah :
1)                                    Susunlah di dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
2)                                    Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategik.
3)                                    Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (di bawah rata-rata), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Nilai rating peluang dan ancaman selalu bertolak belakang, kalau faktor peluangnya lebih besar, berilah nilai 4 sedangkan apabila faktor ancamannya lebih besar, berilah nilai -4. Begitu pula pemberian nilai untuk kekuatan dan kelemahan.
4)                                    Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (sangat baik) sampai dengan 1,0 (di bawah rata-rata).
5)                                    Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6)                                    Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), sehingga diperoleh total skor pembobotan untuk perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis baik eksternal maupun internalnya. Total skor ini selanjutnya dimasukan ke dalam tabel 1.4 , Matrik Internal-Eksternal (IE Matrik), untuk strategi yang tepat diterapkan.
Tabel I.4
Matrik Internal-Eksternal


 







           Sumber : Freddy Rangkuti (2004:151).
Keterangan :
I                                                     :    Strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal.
II                                                    :    Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal.
III                                                   :    Strategi turnaround.
IV                                                  :    Strategi stabilitas.
V                                                    :    Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal
VI                                                 :     Strategi divestasi.
VII                                                 :    Strategi diversifikasi konsentrik.
VIII                                                :     Strategi diversifikasi konglomerat.
IX                                                  :     Strategi likuidasi atau bangkrut.
E.                             Sistematika Penulisan
Skripsi ini disiapkan dalam lima (5) Bab masing-masing dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I             :                             PENDAHULUAN
                        Bab ini akan membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II            :                                   LANDASAN TEORI
                                                      Pada bab ini terdapat teori atau pengertian-pengertian dimana data tersebut didapat dari hasil studi pustaka.
BAB III            :                        GAMBARAN UMUM PT. JAKARTA EXPRESS TRANS
                                                       Dalam bab ini di bahas mengenai sejarah singkat perusahaan, manajemen dan organisasi perusahaan serta kegiatan perusahaan.
BAB IV           :                                   ANALISIS DAN PEMBAHASAN
                                                       Pada bab ini dibahas tentang permasalahan yang ada pada BAB I yaitu analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan dan peluang dalam penjadwalan operasional busway koridor I pada PT. Jakarta Express Trans tahun 2009.
BAB V             :                                                                PENUTUP
                                                      Dalam bab penutup ini akan dikemukakan kesimpulan yang diperoleh melalui pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan   saran-saran penulis yang merupakan hasil pemecahan masalah pada analisis dan pembahasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar