HUBUNGAN SKEMA TARIF KOREAN AIRLINES TERHADAP JUMLAH
PENGIRIMAN FRESH TUNA FISH PT. GLOBAL PUTRA INDOLOGISTICS DARI JAKRTA – SAPPORO
TAHUN 2011

NAMA :
ERIC CAHYADI
WIBOWO (234111020)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JL IPN Cipinang Besar
Selatan, Jakarta
Timur 13410
Telp. (021) 8516050 –
8569350, Fax. (021) 8569340
“HUBUNGAN
SKEMA TARIF KOREAN AIRLINES TERHADAP JUMLAH PENGIRIMAN FRESH TUNA FISH PT. GLOBAL PUTRA INDOLOGISTICS DARI JAKARTA –
SAPPORO TAHUN 2011”
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Jumlah permintaan Fresh Tuna Fish yang semakin meningkat berdampak
positif terhadap jumlah ekspor Indonesia ke negara tetangga. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah ekspor Fresh Tuna Fish melalui media transportasi udara
menuju ke berbagai negara terutama Benua Asia dan Amerika. Indonesia sebagai
negara kepulauan dengan Sumber Daya Alam
yang melimpah bisa saja berbangga dengan kekayaan alam yang dilimpahkan oleh
Allah SWT. Banyak kekayaan alam terutama kekayaan laut yang melimpah yang
terdiri dari berbagai macam jenis ikan yang dapat dimanfaatkan keberadaannya
oleh manusia. Oleh karena itu dapat memicu terjadinya permintaan dari negara
tetangga untuk ikan hasil dari laut Indonesia, terutama Tuna Fish. Tuna fish
merupakan komoditas yang mempunyai nilai jual yang tinggi dikarenakan ikan
jenis ini memiliki nilai gizi dan protein yang sangat tinggi.
Negara – negara tetangga di Asia terutama Jepang memiliki kebiasaaan
mengkonsumsi ikan mentah dan yang masih segar. Menurut orang Jepang, ikan yang
dikonsumsi secara mentah dan segar memiliki nilai protein dan gizi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan ikan yang sudah diolah dengan dimasak, direbus,
dibakar atau dipanggang.inilah yang menyebabkan tingginya permintaan dari
negara Jepang untuk komoditas Fresh Tuna dari Indonesia. Negara lain seperti Amerika Serikat dan
Canada juga cenderung berlangganan untuk memesan Fresh Tuna dari Indonesia.
Pengiriman Fresh Tuna ke berbagai negara akan melalui media
transportasi udara dikarenakan Fresh Tuna merupakan jenis barang yang mudah
membusuk (Perishable). Dengan media transportasi udara maka biasanya akan
membutuhkan waktu 1-2 hari agar Fresh Tuna tetap segar dan bisa dikonsumsi. Pengiriman
Fresh Tuna tidak akan lebih dari 2 hari dikarenakan Fresh Tuna tidak akan segar
lagi dan tidak bisa dijual lagi. Biasanya si penerima tidak akan menerima jika
keadaan Fresh Tuna tidak lagi segar.
Berbagai macam Airlines bersaing dalam menawarkan tarif dan waktu
pengiriman dalam pengiriman Perishable. Korean Airlines sebagai salah satu
Airlines terbaik di dunia memberikan penawaran harga yang sangat menarik dibandingkan
dengan Airlines lain dalam pengiriman Fresh Tuna (Perishable). Untuk tujuan ke
negara Jepang, Korean Airlines harus bersaing dengan Japan Airlines dalam
memberikan harga dan lamanya waktu pengiriman. Japan Airlines memiliki
keuntungan tersendiri dikarenakan basis mereka yang berada di Narita (Tokyo)
sehingga waktu pengiriman bisa hanya dalam sehari. Sedangkan Korean Airlines
yang berbasis di Incheon (seoul) memiliki waktu pengiriman 2 Hari ke Jepang.
Jadi, Korean Airlines akan bersaing dalam hal skema tarif dengan Japan Airlines
untuk pengiriman komoditas ini. Selain itu biaya lain seperti fuel surcharge,
security surcharge dan biaya lainnya seperti biaya handle Fresh Tuna biasanya
akan sangat berpengaruh terhadap permintaan konsumen.
B.
PERUMUSAN MASALAH
1.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian di
atas penulis mengidentifikasikan masalah pada :
A. Terjadinya delay / perubahan schedule di connecting flight sehingga
menyebabkan pengirman Fresh Tuna
Fish menjadi lebih dari 2 hari
B. Skema tarif Korean Airlines untuk pengiriman Fresh Tuna Fish Jakarta –
Sapporro yang naik menjadi mahal
2.
PEMBATASAN MASALAH
Penulis hanya membatasi masalah pada
hubungan skema tarif Korean Airlines terhadap jumlah pengiriman Fresh Tuna Fish
Jakarta – Sapporo tahun 2011 dengan menggunakan teknik Fishbone (Tulang Ikan)
3.
POKOK MASALAH
Adapun pokok
permasalahan dalam proposal ini adalah :
A. Mengapa bisa terjadi delay / perubahan schedule di connecting flight
sehingga menyebabkan pengiriman Fresh Tuna Fish menjadi lebih dari dua hari
B. Mengapa skema tarif Korean Airlines untuk pengiriman Fresh Tuna Fish
Jakarta – Sapporo beranjak naik menjadi mahal
C.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
A. Mengetahui faktor penyebab terjadinya delay / perubahan schedule di
connecting flight sehingga menyebabkan pengiriman Fresh Tuna Fish menjadi lebih
dari dua hari
B. Mengetahui perubahan skema tarif Korean Airlines untuk pengiriman Fresh
Tuna Fish Jakarta – Sapporo yang selalu berubah
2.
MANFAAT PENELITIAN
A. Bagi Penulis / Mahasiswa
Manfaat penelitian
bagi penulis adalah agar enulis dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
selama kuliah, serta menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi
mengenai Skema tarif Korean Airlines untuk pengiriman Fresh Tuna Fish Jakarta –
Sapporo guna pengaruhnya pada jumlah ekspor Fresh Tuna dari Jakarta menuju
Sapporo
B. Bagi Perusahaan
Manfaat penelitian
bagi perusahaan agar dapat dijadikan bahan evaluasi, informasi dan juga sebagai
pertimbangan dalam ekspor Fresh Tuna menggunakan jasa Korean Airlines untuk
rute Jakarta – Sapporo
C. Bagi Lembaga (STMT TRISAKTI)
Manfaat penelitian bagi lembaga STMT
TRISAKTI adalah agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan
tambahan bagi STMT TRISAKTI sekaligus juga sebagai salah satu dokumentasi
perpustakaan STMT TRISAKTI
D.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam rangka untuk melengkapi data yang
mendukung penelitian ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1.
JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini terdiri dari 2 (Dua) jenis data yaitu :
A.
Data Primer
Yaitu jenis data yang dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh suatu organisasi / perusahaan / perorangan langsung dari
obyeknya. Data ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan penyebaran
Questioner
B.
Data Sekunder
Yaitu jenis data yang diperoleh dalam
bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain biasanya
dalam bentuk publikasi. Data sekunder diperoleh dari buku – buku, literatur,
jurnal penelitian dan melalui informasi internet.
2.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik ini merupakan prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data primer dan sekunder. Metode
pengumpulan data meliputi :
A.
Riset Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan
cara mengunjungi langsung perusahaan untuk memperoleh data primer yang
diperlukan untuk menyusun proposal skripsi. Riset ini dilakukan dengan beberapa
teknik pengumpulan data yaitu :
1). Observasi Lapangan
Metode penelitian dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan
operasional perusahaan
2). Wawancara
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan
cara bertanya langsung kepada orang yang ahli di dalam bidang yang sedang penulis
teliti. Sehingga data – data yang diperoleh dapat memiliki keakuratan
3). Questioner
Angket
Questioner dilakukan untuk mengetahui
pendapat dari para Responden mengenai kegiatan perusahaan yang berkenaan dengan
strategi penurunan harga. Teknik ini cocok digunakan apabila Responden
berjumlah banyak, dapat membaca dengan baik dan dapat mengungkap hal – hal yang
bersifat rahasia. Responden yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
perusahaan pengguna jasa Korean Airlines untuk pengiriman Fresh Tuna Fish.
B.
Riset Kepustakaan
Melalui riset ini diperoleh data
sekunder dengan cara :
1). Studi Pustaka
Studi ini dilakukan guna menduung data
yang telah diperoleh melalui riset lapangan, wawancara dan questioner. Materi
penunjang yang diperoleh dari berbagai buku acuan yang ada hubungannya dengan
materi yang diperlukan dalam penulisan proposal ini
2). Literatur –
Literatur
Bahan – bahan yang diperoleh dari diktat
perkuliahan, dokumen – dokumen maupun bentuk
lainnya yang dapat membantu melengkapi materi yang dibutuhkan penulis
3). Metode Analisis
Data
Dalam pembahasan masalah proposal ini,
peneliti lebih mengutamakan pada analisis sebab – akibat. Oleh karena itu
peneliti menggunakan analisis Fishbone (Tulang Ikan) dalam menganalisis
permasalahan pada penelitian ini.
E.
SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah penulisan dalam
penyampaian materi, maka sistematika dalam penulisan proposal ini dibagi dalam
5 Bab yang masing – masing Bab dilengkapi dengan beberapa Sub – Bab yang secara
garis besar terdiri dari Sub – Bab berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini mencakup latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, pembatasan masalah,
metode penelitian dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Pada
bab ini penulis mengambil berbagai macam teori – teori dan pengertian –
pengertian yang berhubungan dengan penulisan proposal ini sebagai baham acuan
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada
bab ini dikemukakan mengenai sejarah singkat berdirinya perusahaan, organisasi
dan manajemen perusahaan, serta kegiatan perusahaan
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
Pada
bab ini penulis menganalisis dan membahas permasalahan pengaruh skema tarif
KOREAN AIRLINES terhadap jumlah pengiriman Fresh Tuna Fish PT. GLOBAL PUTRA
INDOLOGISTICS Jakarta – Sapporo Tahun 2011
BAB V PENUTUP
Pada
bab ini mencakup kesimpulan dan saran Tahun 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar