ANALISIS
KINERJA UNIT LOST and FOUND TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI PT. GAPURA ANGKASA CABANG BANDARA
SOEKARNO-HATTA TAHUN 2010
ADE EKO PRIANTO
234 111 021
TUGAS MANDIRI SEMINAR
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORT
TRISAKTI
JAKARTA, 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi pada saat ini di dunia, tentu akan berpengaruh pada aktivitas-aktivitas yang dijalani manusia itu sendiri. Alat-alat teknologi yang semakin maju ini membantu manusia lebih mudah dalam menyelesaikan segala kegiatan atau pekerjaannya. Perkembangan teknologi ini juga terjadi di dunia penerbangan. Semula pesawat hanya mampu membawa beberapa orang saja, pesawat-pesawat telah mampu membawa ratusan orang dalam satu kali penerbangan. Awalnya hanya pada jarak dekat , sekarang pesawat telah mampu terbang melintasi pulau bahkan antar benua. Hal ini tentu amat menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan penerbangan. Dengan meningkatnya kemampuan pesawat, para perusahaan penerbangan tentu mencoba untuk menarik perhatian penduduk dunia untuk melihat bagaimana keadaan wilayah dan budaya di benua lain. Banyak hal yang melatarbelakangi perjalanan mereka itu seperti berlibur, bekerja, berbisnis atau hanya bersilahturahmi dengan keluarga.
Seiring banyaknya orang yang menggunakan jasa perusahaan transportasi, khususnya transportasi udara, sekarang ini membuat para perusahaan penerbangan (airlines) menambah armada pesawatnya. Hal ini menjadi salah satu upaya dari perusahaan penerbangan untuk meningkatkan kinerjanya. Selain itu, perusahaan penerbangan juga berlomba untuk memperbaiki kinerjanya, seperti memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa. Pelayanan sangat penting diberikan untuk memberikan kesan positif kepada pelanggan. Dengan pelayanan yang baik tentu akan berdampak kepada kepuasan pelanggan.
Disetiap penerbangan, sebagian besar penumpang tentu membawa bagasinya masing-masing. Untuk mencapai kepuasaan pelanggan, dibutuhkan unit khusus yang menangani bagasi. Mengingat banyaknya jumlah penerbangan yang dilakukan , tentu ada saja bagasi yang mungkin hilang, tertinggal, tertukar atau terjadi kerusakan, maka dari itu dibutuhkan unit yang bertugas menangani permasalahan bagasi. Dan unit yang khusus menangani permasalahan bagasi itu, yakni unit Lost and Found . Hal ini bisa kita lihat dari data bahwa, SEBANYAK 25 juta tas penumpang pesawat udara hilang di bandara seluruh dunia selama 2009. Akibatnya, industri penerbangan harus menanggung biaya ganti rugi sebesar US$2,5 miliar. Demikian data yang diterbitkan Kelompok Elektronik Transportasi Udara (SITA). Pada tahun 2010, tercatat 2,2 miliar penumpang yang naik pesawat udara. Data menyebutkan, setengah dari tas-tas itu hilang karena kesalahan menaruh barang selama pindah pesawat. Adapun 16% lainnya tidak sampai di tempat tujuan sesuai dengan waktu karena barang tersebut tidak berada di pesawat. Masalah lain meliputi kesalahan peniketan, salah penanganan pada titik kedatangan serta berbagai permasalahan lain. Sebagian besar dari bagasi atau barang-barang yang hilang dapat ditemukan dan dikembalikan dalam waktu 48 jam. Namun, 3,4% dari 25 juta tas yang hilang atau sekitar 850 ribu barang tidak bisa diklaim atau dicuri. Kendari demikian, total 25 juta tas yang hilang tahun lalu itu lebih rendah 23,8% jika dibandingkan dengan angka kehilangan tas tahun sebelumnya. Di Indonesia sendiri menurut data PT Gapura Angkasa, menyatakan sepanjang 2010 kasus bagasi hilang atau tertukar terus berkurang. Tahun 2009, dari 9 juta bagasi terdapat rasio 0,15 persen kasus kesalahan penanganan bagasi, sementara di 2010 rasio tersebut berkurang menjadi 0,1 persen dari 12,7 juta bagasi
Terkait dengan begitu banyaknya kasus yang disebabkan akibat hilangnya,tertukar atau tertinggal bagasi di bandara , serta peran dari unit Lost and Found itu sendiri, oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengambil judul “ Analisis Kinerja Unit Lost and Found Terhadap Kepuasan Pelanggan di PT. Gapura Angkasa Cabang Bandara Soekarno- Hatta tahun 2010 “.
B. Identifikasi Masalah :
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasikan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Masih seringnya terjadi kasus hilangnya,tertukar atau tertinggalnya bagasi di bandara.
2. Kurangnya informasi dari perusahaan penerbangan tentang prosedur dan penanganan bagasi
3. Belum dilakukannya Standard Operasional Procedure (SOP) secara benar dan menyeluruh.
C. Batasan masalah :
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi permasalahan pada “Analisis Kinerja Unit Lost and Found Terhadap Kepuasan Pelanggan di PT. Gapura Angkasa Cabang Bandara Soekarno-Hatta Tahun 2010 “.
D. Pokok Permasalahan :
a. Bagaimana pelaksanaan pelayanan yang dilakukan unit Lost and Found?
b. Bagaimana kepuasan pelanggan atas penanganan bagasi di unit Lost and Found?
c. Bagaimana tingkat kesesuaian antara pelayanan yang diberikan perusahaan dengan kepuasan pelanggan?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian :
a. Untuk mengetahui bagaimana penanganan bagasi hilang,tertukar atau tertinggal di Unit lost and Found PT Gapura Angkasa.
b. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan terhadap PT Gapura Angkasa.
c. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara pelaksanaan kinerja penanganan dengan kepuasan pelanggan pada PT. Gapura Angkasa di Bandara Soekarno-Hatta
2. Manfaat Penulisan
a. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai penanganan bagasi hilang , tertukar atau tertinggal terhadap kinerja petugas Lost and Found di PT. Gapura Angkasa di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan pula sebagai syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Manajemen Transpor (STMT) Trisakti, Jakarta.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan petimbangan dan masukan untuk perusahaan dalam merancang suatu pendidikan dan pelatihan yang bermutu kepada petugasnya, sehingga kinerja petugas menjadi meningkat dan lebih baik serta tujuan perusahaan akan tercapai.
c. Bagi Institusi Pendidikan (STMT Trisakti)
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai tambahan pustaka yang nantinya dapat berguna bagi mahasiswa angkatan-angkatan selanjutnya bila sewaktu-waktu membutuhkan, serta dapat dijadikan perbandingan dalam penelitian di masa yang akan datang.
d. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai informasi-informasi tambahan kepada masyarakat apabila terjadi masalah mengenai bagasi hilang,tertukar atau tertinggal menimpa mereka,sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan.
F.
Metodologi Penelitian
Di dalam penyusunan
penelitian ini, penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan. Hal ini
untuk membantu penulis untuk menggambarkan apa yang terjadi secara nyata dan
lebih memudahkan penelitian dalam membuat pembahasan dan kesimpulan. Selain itu
juga penulis melakukan studi kepustakaan agar penelitian ini sesuai dengan
teori yang dibuat. Berikut metode yang digunakan penulis di dalam penelitian
ini:
a.
Penelitian
Lapangan (Field Research)
Metode
penelitian dan pengumpulan data-data dengan melakukan observasi, wawancara dan
memberikan kuesioner kepada pihak-pihak yang terkait.
1. Observasi
Observasi ( Observation), yaitu metode
pengumpulan data dengan cara tinjauan langsung ke lapangan dan melakukan
pengamatan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan kinerja unit Lost and Found.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat
digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi
tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
- Observasi partisipasi (participant
observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana
observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
- Observasi tidak berstruktur adalah
observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi
ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya
dalam mengamati suatu objek.
- Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan
secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
2. Wawancara
Wawancara (Interview),
yaitu metode memperoleh data dengan melakukan tanya jawab langsung terhadap
para staf pelaksana atau orang-orang yang terkait dengan penanganan masalah
bagasi di Unit Lost and Found.
3. Kuesioner
Kuesioner (Questioner),
yaitu metode pengumpulan data
menggunakan daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan diberikan kepada responden
untuk dimintai keterangan mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian ini
yaitu kinerja petugas dan kepuasan
pelanggan.
b. Penelitian
Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mencari, membaca, mencatat
dan mengumpulkan bahan bacaan dari
literatur di perpustakaan, serta data dari narasumber yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
c. Populasi dan Sampel
Populasi diambil dari 300 penumpang Garuda Indonesia dimana
PT. Gapura Angkasa adalah perusahaan Ground Handling untuk Garuda Indonesia.
Sehingga yang dijadikan populasi adalah penumpang dari Garuda Indonesia. Sampel
yang diambil yakni 50 orang dari populasi. Penentuan dilakukan secara acak atau
random.
d. Metode
Pengumpulan dan Pengukuran Data
Sedangkan pengukuran
data yang dilakukan oleh penulis yaitu menggunakan skala likert dengan kriteria
skor sebagai berikut :
1.
Sangat Puas (SS) = 5
2.
Puas (S) =
4
3.
Biasa saja (RR) = 3
4.
Tidak Puas (TS) = 2
5.
Sangat Tidak Puas = 1
Instrumen
penelitian ini akan saya buat dalam
bentuk Check List
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
||||
Sangat Puas
|
Puas
|
Biasa
|
Tidak Puas
|
Sangat Tidak Puas
|
||
1
|
||||||
2
|
||||||
Lalu di
cari tingkat kesesuain dan nilai rata-rata.
Berdasarkan hasil penilaian tingkat pelayanan dan hasil penilaian tingkat
kepentingan pelanggan, maka
akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat pelayanan
dan tingkat kepuasan pelanggan.
Untuk mengukur tingkat
kesesuaian, digunakan rumus sebagai berikut :
Tki
= Xi x 100 %
Yi
Dimana : Tki =
Tingkat kesesuaian responden
Xi =
Skor rata – rata nilai kepuasan
Yi =
Skor rata – rata nilai pelayanan
Untuk menghitung skor digunakan rumus :
S = J
X B
Dimana : S = Skor
J
= Jawaban responden
B = Bobot
nilai
Untuk menghitung nilai rata – rata digunakan rumus :
Xi
= ∑ Xi
Yi = ∑Yi
N
N
Dimana : Xi = Skor penilaian keputusan
Yi = Skor
penilaian pelayanan
N = Jumlah
responden
Dan di gambarkan dalam diagram kartesius.
G.
Sistematika Penulisan
Di dalam penyusunan skripsi ini disiapkan menjadi di 5 (lima) bab, dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB
I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah. tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis menguraikan tentang pengertian ground
handling, definisi Load Control, pengertian keselamatan penerbangan,
teori-teoriLoad Control serta standardisasi keselamatan penerbangan.
BAB III GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang gambaran umum perusahaan,
sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajeman,
bidang usaha perusahaan, dan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan PT Gapura Angkasa.

BAB IV ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menyampaikan
hasil analisis mengenai aktivitas kinerja
unit Lost and Found terhadap kepuasan pelanggan terhadap keselamatan suatu
penerbangan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PT. Gapura Angkasa
khususnya unit lost and Found .
H. Daftar Pustaka
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.
Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, Alfabeta,Bandung,
2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar