ADE UTAMI
YULIARTI
234311006
TUGAS (SEMINAR) PROPOSAL
PRIBADI
UPAYA
MEMINIMALISASI KETERLAMBATAN OPERASI MUAT PETIKEMAS EKSPOR DI TERMINAL PT.
MUSTIKA ALAM LESTARI TAHUN 2009-2010
1.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pelabuhan
merupakan tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan
batas-batas tertentu, yang dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan perekonomian. Dengan semakin berkembangnya kegiatan
perdagangan internasional melalui bidang usaha pelayaran, maka pengangkutan
barang melalui jalur laut juga berkembang pesat. Dengan meningkatnya
perdagangan internasional melalui angkutan laut, serta berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi terhadap jumlah dan jenis barang muatan yang semakin
meningkat maka sangat berpengaruh terhadap sarana alat angkutannya dan termasuk
sarana pelayanan pelabuhan dan fasilitas penunjang untuk melayani kapal dan
barang. Indonesia sebagai negara kepulauan
yang dikelilingi oleh lautan, memiliki empat pelabuhan
utama, yakni PELINDO I (Belawan), PELINDO II (Tanjung Priuk), Pelindo III (Tanjung Perak) dan PELINDO IV
(Makasar). Fungsi dari pelabuhan adalah sebagai tempat pertemuan (interface), mata rantai (link), pintu gerbang (gateway) dan industrial entity. Yang dimaksud fungsi Pelabuhan sebagai link atau mata rantai ialah segala
kegiatan yang di lakukan memiliki pengaruh terhadap kegiatan lainnya, sehingga
saling berkaitan satu dengan yang lainnya, dengan contoh ruang lingkup kecil
sebagai berikut : sebuah terminal petikemas yang memiliki fasilitas dermaga,
alat bongkar-muat, dan lapangan penumpukan petikemas, bila salah satu fasilitas
lapangan mengalami kerusakan, misalnya pada alat bongkar muat, maka secara
langsung akan mempengaruhi kegiatan di dermaga maupun di lapangan penumpukan.
Terminal
petikemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan petikemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya
untuk selanjutnya diangkut ketempat tujuan ataupun terminal petikemas lainnya.
Menurut Suyono, terminal petikemas sekurang-kurangnya harus di lengkapi
dengan fasilitas berupa tambatan, dermaga, lapangan penumpukan serta peralatan
yang layak untuk melayani kegiatan bongkar muat petikemas. Terminal petikemas
di gunakan sebagai tempat untuk menumpuk petikemas-petikemas baik yang akan
dikirim atau di ekspor maupun yang akan diterima atau di impor selama dalam
proses administrasi untuk pengambilan petikemas oleh pemilik dari petikemas
tersebut. Penentuan alokasi petikemas di lapangan penumpukan maupun di atas kapal harus
memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi penumpukan petikemas tersebut, antara lain: dimensi/ukuran
petikemas, berat petikemas, jenis petikemas, tujuan pengiriman dan jadwal kapal
pengangkut.
Terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan di terminal petikemas, diantaranya yard occupancy ratio (YOR). YOR adalah
perbandingan kapasitas lapangan terhadap petikemas yang di timbun. Semakin banyak
petikemas yang di timbun di terminal petikemas, berarti penggunaan lapangan
penumpukan semakin mendekati kapasitas maksimal penumpukan di lapangan
penumpukan tersebut. Pada umumnya YOR ideal
bagi sebuah lapangan penumpukan adalah 60% - 70%. Maka dari itu terminal
petikemas harus memperhatikan keseimbangan YOR di terminal dan memperhatikan kesiapan
terminal dalam melayani kegiatan kapal dan barang. Semua kinerja fasilitas di
terminal petikemas harus di perhatikan agar berjalan sesuai dengan jadwal yang
telah di tentukan, sesuai dengan prinsip fungsi pelabuhan sebagai mata rantai.
PT.
Mustika Alam Lestari (MAL) adalah salah satu terminal petikemas yang berada di Pelabuan Tanjung Priuk. yang
bergerak di bidang jasa bongkar muat. Pada
bulan Juli 2004, PT. MAL terpilih sebagai Mitra PT. Multi Terminal Indonesia
(MTI) dalam pengoperasian dermaga dan lapangan penumpukan 214 dan 300 di
Pelabuan Tanjung Priuk. Semua kegiatan operasional telah di dukung oleh
teknologi informasi antara lain aplikasi Container
Terminal Operation System (CTOS) yang dapat diakses secara online dengan perangakat di lapangan
tanpa menggunakan kabel, sehingga dapat memudahkan di dalam menginput data di
lapangan saat bongkar muat petikemas. Sementara itu untuk memberikan jaminan
keamanan dan keselamatan kapal dan barang, PT. MAL telah dilengkapi dengan
sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan sesuai persyaratan berstandar
internasional, yaitu International Ship
and Port Facility Security Code (ISPS Code).
Namun dalam pelaksanaannya sering terjadi keterlambatan
proses bongkar-muat petikemas dari dan ke kapal, akibat keterlambatan
kedatangan kapal di terminal PT. MAL
dan kesiapan terminal untuk melayani kapal dan barang.
Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam
bentuk sebuah Skripsi dengan judul :
”UPAYA MEMINIMALISASI KETERLAMBATAN OPERASI
MUAT PETIKEMAS EKSPOR DI TERMINAL PT. MUSTIKA ALAM LESTARI ”.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah di tuliskan pada
uraian latar belakang, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai
berikut :
a.
Ketidaksesuaian
antara jadwal yang telah di tentukan dengan proses muat petikemas di terminal.
b.
Belum terealisasikan
pelayanan yang handal dan tepat waktu.
1.3.
Batasan Masalah
Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan terhadap cara
mengatasi permasalahan akibat keterlambatan operasi muat petikemas ekspor di
terminal PT.
MAL Tanjung Priuk, sehingga perlu dibatasi pada pokok masalah yang meliputi:
a.
Sistem dan Prosedur
yang telah di tetapkan oleh PT. Mustika Alam Lestari
b.
Teknik pelaksanaan
staff operasional di lapangan ekspor.
c.
Teknik pelaksanaan
kegiatan operasional planner untuk
menangani keterlambatan kedatangan kapal terhadap petikemas ekspor pada tahun
2009-2010.
1.4.
Pokok Permasalahan
a.
Bagaimanakah upaya untuk
meminimalisasikan keterlambatan operasi muat petikemas ekspor di terminal PT.
MAL?
b.
Bagaimanakah kondisi
lapangan bila terjadi keterlambatan proses muat petikemas?
c.
Apakah hubungan
antara keterlambatan proses muat petikemas ekspor dengan kondisi di lapangn?
1.5.
Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Tujuan yang ingin dicapai dari
penulisan ini adalah :
a.
Untuk mengetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan akibat keterlambatan proses muat petikemas ekspor ke kapal.
b.
Untuk mengetahui apakah penanganan keterlambatan pemuatan petikemas telah sesuai dengan sistem dan prosedur yang ada.
c.
Untuk mengetahui
situasi dan kondisi yang aktual tentang akibat
terjadinya keterlambatan operasi muat petikemas di lapangan terminal PT. MAL.
1.6.
Manfaat Tugas Akhir
Adapun manfaat dari
penulisan makalah ini adalah :
a.
Bagi Penulis
Manfaat penulisan tugas akhir ini bagi
penulis dapat dijadikan bahan guna memperluas dan memperdalam pengetahuan
tentang masalah yang dihadapi serta sebagai suatu sarana dasar untuk mencoba
menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan.
b.
Bagi Lembaga Universitas Negeri
Jakarta
Untuk menambah perbendaharaan bahan bacaan di Universitas
Negeri Jakarta (UNJ) serta dapat digunakan sebagai bahan informasi.
c.
Bagi Perusahaan
Penyedia Jasa Lapangan Penumpukan Petikemas
Khususnya bagi PT. MustikaAlam Lestari, dapat
meningkatkan kualitas perusahaan dimata para pelanggan sehingga menghasilkan kepuasan pelanggan.
1.7.
Metedologi
Penelitian
Di
dalam pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperlukan dapat
dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat
diketahui teknik yang digunakan dalam upaya memperoleh data. Dalam penulisan karya
ilmiah ini penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut :
1. Jenis dan Sumber
Data
a.
Jenis Data
Dalam
penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif maupun
kuantitatif. Apabila data yang diperoleh berupa data kualitatif, analisis non
statistik atau statistik non parametrik digunakan dalam proses analisisnya.
Sebaliknya, data kuantitatif dianalisis dengan analisis statistik (parametrik).
b.
Sumber Data
Sumber
data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden berupa
jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh melalui data yang diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain
yang berkaitan dengan masalah penelitian.
2. Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah PT. Mustika Alam Lestari adalah
berjumlah 220 karyawan.
b.
Sampel
Data
dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak atau sampling sebanyak 7
orang.
3. Teknik Pengumpulan
Data
Dalam
penyusunan karya ilmiah ini, penulis juga menentukan teknik pengumpulan data,
dimana artinya adalah cara mendapatkan data dan informasi keadaan yang
sebenarnya atau langsung dari objek yang diteliti dan dapat dipertanggung
jawabkan agar dapat diolah dan disajikan menjadi suatu gambaran dan pandangan
yang jelas dan benar. Demi terkumpulnya data-data dan informasi yang
dibutuhkan, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Penelitian Lapangan
(Field Research)
Studi
lapangan atau Field Research adalah
penelitian yang dilakukan dalam kehidupan sebenarnya. Pada hakikatnya metode
ini untuk menemukan secara spesifik dan realistik tentang apa yang sedang
terjadi pada suatu saat di tengah kehidupan masyarakat. Dalam peninjauan ini
penulis telah menempuh beberapa langkah, yaitu :
1) Observasi
Adalah
melakukan sesuatu pengamatan langsung atas fakta yang dijumpai di tempat objek
penelitian serta data yang diberikan oleh perusahaan.
2) Wawancara
Wawancara
yaitu penulis bertanya kepada pihak yang terkait secara langsung dalam kegiatan
persediaan pada perusahaan distributor farmasi. Dalam melaksanakan penelitian,
penulis melakukan berbagai wawancara langsung, mengadakan tanya jawab dan
diskusi tentang objek penelitian dengan pihak perusahaan bersangkutan yang
dapat dijadikan sumber yang dianggap mampu dan berkompeten dalam menangani
bidang-bidang pekerjaan yang diteliti.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu :
·
Pewawancara
Adalah
pengumpulan informasi, dalam hal ini yang bertindak sebagai pewawancara adalah
penulis sendiri.
·
Responden
Responden
merupakan pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan
dengan jelas dan lengkap. Penulis telah mewawancarai beberapa responden dari
pihak perusahaan, diantaranya adalah :
-
operation Manager : 1 orang
- Senior Shift Supervisor : 1 orang
-
Operation supervisor Staff : 2
orang
-
Operation gate staff : 1 orang
-
Operation Gate staff : 1 orang
-
Operation ship staff : 1 orang
3) Dokumentasi
Yaitu
berupa data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang penulis dapatkan.
Dokumen-dokumen tersebut merupakan bukti autentik yang berhubungan dengan
proses muat petikemas ekspor, antara lain :
-
alat-alat bongkar muat
-
container
b. Penelitian
Kepustakaan (Library Research)
Studi
kepustakaan atau Library Research adalah
penelitian yang bertujuan mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan
bermacam-macam material yang terdapat di ruang-ruang perpustakaan. Pada
hakikatnya data yang diperoleh dengan Library
Research yang dapat dijadikan landasan dasar dan alat utama
c.
Kuesioner
(Daftar Pertanyaan)
Untuk
mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara teratur pula oleh responden. Jumlah responden sebanyak 4 orang.
Pengukuran dari jawaban responden dengan menggunakan Guttman, yaitu skala yang
digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas dan konsisten, merupakan skala kumulatif.
4. Teknik Analisis
Data
Dalam
mencari factor-faktor penghambat proses muat petikemas ekspor pada PT. Mustika
Alam Lestari maka penulis menggunakan analisis Diagram Sebab Akibat.
Pendekatan
Diagram Sebab Akibat ini menurut Vincent Gasperz (1998:79) adalah “Diagram yang
menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat”. Diagram tersebut dipergunakan
untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) penurunan produktivitas dan
karakteristik (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.
Diagram
sebab akibat ini sering juga disebut sebagai diagram tulang ikan (fishbone diagram) karena bentuknya
seperti kerangka ikan. Diagram ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Kaoru
Ishikawa dari Universitas Tokyo pada tahun 1953 sehingga dikenal sebagai
Diagram Ishigawa (Ishigawa’s Diagram).
Dengan
diketahui penyebab masalah tersebut, dapat diambil tindakan perbaikan yang
efektif. Pada dasarnya diagram sebab akibat dapat dipergunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan berikut (Gasperz, 1998:79) :
a.
membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah ,
b.
membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi maslah,
c.
membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih
lanjut.
Diagram
tulang ikan terdiri dari permasalahan utama dan penyebab utama. Jadi, penyebab
utama dihubungkan dengan permasalahan utama melalui cabang utama. Tiap cabang
utama memiliki cabang-cabang penyebab yang lebih kecil dimana tiap cabang
memiliki hubungan dengan penyebab utama dan memiliki rangkaian penyebab yang
lebih spesifik.
Pembuatan
diagram tulang ikan ini memberikan brainstorming
untuk menentukan permasalahan dan menganalisa penghambat kegiatan proses
muat petikemas.
I.8
Sistematika Penulisan
Dalam
penulisan karya ilmiah ini, penulis mengajukan dari keseluruhan uraian dan
membagi atas lima bab dengan bagian-bagian satu sama lain saling berkaitan.
Adapun perincian dari tiap-tiap bab tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis
mengemukakan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan
maanfaat penulisan, metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Tinjauan pustaka memuat uraian
mengenai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam kepustakaan, pengertian dan
hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam karya ilmiah
ini.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini penulis
menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, kondisi perusahaan yang menjadi
objek penelitian dalam karya ilmiah ini, latar belakang berdirinya,
perkembangan dan jenis usaha, organisasi serta manajemen perusahaan.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis
menguraikan deskripsi data yaitu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
perusahaan serta kinerjanya dan masalah-masalah yang berkaitan dengan proses
persediaan barang farmasi pada gudang PT. Parazelsus Indonesia serta
menganalisis data-data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas
sehingga ditemukan penyebab timbulnya masalah.
Selain itu, penulis juga mengemukakan berbagai cara untuk memecahkan
masalah yang telah ditentukan serta melakukan evaluasi terhadap alternatif
pemecahan masalah yang telah ditemukan.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini merupakan bab
terakhir dalam penyusunan laporan, dimana penulis akan menyampaikan beberapa
kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan memberikan saran.
DAFTAR
PUSTAKA
Suyono,
R. P. 2005. Shipping : Pengangkutan
Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. PPM, Jakarta.
Koleangan,
Dirk. 2008. Container System : Sistim
Petikemas. Jakarta.
ini lanjutannya mana? butuh informasi tentang Container Terminal operation system nih please
BalasHapus