Ini Gw Loh

Ini Gw Loh

Kamis, 01 Desember 2011

Summary Tugas Kelompok 14


Pertanyaan-Pertanyaan Seminar

1.      Ade Utami,  Kelompok 4
Bagaimana tanggapan anda terhadap kelangsungan hidup perusahaan PT. Ferry terhadap pembangunan jembatan penghubung, seperti jembatan penghubung di Samarinda?
Untuk menghadapi  ancaman pembangunan jembatan di setiap selat yang ada di Indonesia khususnya di selat sunda PT. Jemla Ferry sudah jauh hari menyiapkan antisipasi dengan cara mensurvey Lintasan mana yang akan di  jadikan expansi lintasan yang baru dan prospek selain di selat sunda.
2.      Nurkumala, Kelompok 12
Menurut pendapat kelompok anda, apakah pelaksanaan keselamatan untuk transportasi laut di Indonesia sudah berjalan dengan baik atau belum?

Jawab:
Menurut pendapat kelompok kami, pelaksanaan keselamatan transportasi laut di Indonesia sudah semaksimal mungkin dilaksanakan oleh para petugas yang bertangungjawab dibidangnya untuk menangani keselamatan penumpang, namun demikian ada beberapa faktor yang tidak bisa dihindari oleh para petugas tersebut, antara lain:

a.       Faktor manusia
Yang merupakan faktor yang paling besar, misalnya kecerobohan didalam menjalankan kapal, kekurang mampuan awak kapal dalam menguasai berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam operasional kapal, dan secara sadar memuat kapal secara berlebihan.

b.      Faktor teknis
Biasa terkait dengan kekurang cermatan didalam desain kapal, penelantaran perawan kapal yang mengakibatkan kerusakan kapal.

c.       Faktor alam
Faktor cuaca buruk merupakan permasalahan yang seringkali dianggap sebagai penyebab utama dalam kecelakaan laut. Permasalahan yang biasanya dialami adalah badai, gelombang yang tinggi yang dipengaruhi oleh musim/badai, arus yang besar, kabut yang mengakibatkan jarak pandang yang terbatas.

3.      Jepi, Kelompok 9
Quetioner dilakukan kepada siapa dan contoh pertanyaannya seperti apa?
 Untuk Quetioner d tunjukan kepada responden dalam hal ini sampel yang di ambil adalah crew kapal tersebut. 
Bagaimanakah crew dalam melaksanakan penyampaian pemakaian alat penolong life jacket kepada para penumpang ?
4.      Tomi, Kelompok 6
-          Apakah ada sistem manajemen keselamatan di PT. Jemla ini? Pada PT. Jemla Ferry manajemen keselamatan sudah ada dari semenjak berdiri sampai sekarang dan di jalankan dengan baik sesuai dengan ISM Code seperti, melakukan kegiatan Docking tahunan, Latihan pemadam kebakaran di atas kapal, melakukan check alat – alat keselamatan di atas kapal dll.
-          Apakah telah dilakukan analisis resque setiap bulannya? Kalau ada bagaimana?
Dalam melaksanakan analisis resque sudah pasti dilaksanakan seperti mengecheck pemadam kebakaran, dan melakukan pelatihan – pelatihan penanggulangan kecelakaan di atas kapal maupun di lingkungan pelabuhan.
5.      Hendrik, Kelompok 11
Bagaimana tata cara keselamatan di kapal ferry /SOPnya?
Setiap petugas di atas kapal sudah mempunya job disc nya masing – masing seperti Nahkoda bertangggung jawab terhadap setiap masalah di atas kapal dan yang memberikan kebijakan – kebijakan, Mualim I bertanggung jawab terhadap keselamatan semua yang berada di atas kapal, Mualim II Bertanggung jawab terhadap alat – alat penolong di atas kapal, Mualim III bertanggung jawab terhadap Alat – alat navigasi yang ada di atas kapal. Begitu juga petugas bagian mesin seperti Kepala Kamar Mesin (KKM) bertanggung jawab terhadap semua maslah yang berkaitan dengan mesin kapal, masinis I Bertangggung jawab terhadap mesin induk, Masinis II bertanggung jawab terhadap Mesin Bantu dan masinis III bertanggung jawab terhadap mesin pendukung di atas kapal,.sedangkan untuk kelasi / crew yang lain bertugas mengamankan dan melakukan tindakan pertama seperti mengatur penumpang agar berkumpul di master station, menenangkan semua penumpang agar tidak panik. jadi bilamana terjadi kecelakaan di atas kapal maka sistem kerja tersebut akan berjalan sesuai dengan tugasnya masing – masing.
6.      Bapak Osman Arofat
-          Apakah pelaksanaan keselamatan penumpang itu? Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan setiap crew dalam mengantisipasi atau dalam melakukan tindakan – tindakan bilamana kapal tersebut mengalami kecelakaan.
-          Bagaimana cara mengukur pelaksanaan keselamatannya?dalam melakukan pengukuran keselamatan di atas kapal biasantya manajemen perusahaan mengadakan pelatihan dan keterampilan bagi para crwenya,. Apakah sudah tanggap dalam menghadapi bilamana terjadi hal – hal yng tidak di inginkan di atas kapal. Sedangkan untuk mengukur keselamatan dalam tugas mandiri ini kami penulis memberikan quetioner kepada para penumpang apakah sudah di laksanakan dengan baik atau belum setiap crew kapal dalam melaksanakan tugasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar