Ini Gw Loh

Ini Gw Loh

Kamis, 01 Desember 2011

PROPOSAL SKRIPSI AWALUDIN PUTRA SULISTINTO 224308110


“ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PADA 4 PUSAT PELAYANAN YANG SERING MENGALAMI KERUGIAN DI PT.PELABUHAN INDONESIA II CABANG TANJUNG PRIUK PADA TTAHUN 2004-2007”
 
OLEH :


NAMA : AWALUDIN PUTRA SULISTINTO
224308110


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
            Sesuai kebutuhan dunia usaha dalam bidang transportasi khususnya transportasi laut perdagangan, perpindahan moda dari suatu pulau ke pulau lain secara Nasional dan perpindahan moda transportasi laut dari benua ke benua lain secara Internasional, Pelabuhan memegang peranan penting dalam usaha pelayanan kebutuhan jasa maupun barang berupa pengusahaan alat. Dalam dunia usaha perdagangan tidak luput dari istilah impor dan ekspor. Alhasil dari kegiatan impor dan ekspor ini menghasilkan keuntungan. Yang juga merupakan tujuan utama suatu perusahaan. Di dalam proposal ini di jelaskan bagaimana laba rugi PT. PELINDO II cabang Tanjung Priuk dalam jangka waktu 1 tahun. Serta mengidentifikasi sektor-sektor yang mengalami kerugian.
              Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek, baik usaha baru maupun perluasan usaha yang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan bentuk badan usahanya. Salah satu tujuan perusahaan didirikan adalah mencari keuntungan(profit), dalam arti seluruh aktivitas perusahaan hanya ditujukan untuk mencari keuntungan semata. Tujuan lainnya adalah bersifat social, artinya jenis usaha ini sengaja didirikan untuk membantu masyarakat dalam penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pendididkan, rumah sakit, panti sosial, rumah yatim piatu, dan usaha sosial lainnya. Disamping itu, ada perusahaan didirikian dengan tujuan kedua-duanya, artinya disamping ingin memperoleh keuntungan juga ingin memberikan layanan sosial. Namun dalam praktiknya usaha sosial juga perlu memperoleh keuntungan, sehingga mampu membiayai usaha sendiri (mandiri) tidak hanya tergantung kepada donatur. Oleh karena itu, dewasa ini, banyak usaha sosial seperti pendidikan dan rumah sakit sudah mengarah ke komersil.
            Bagi perusahaan yang didirikan untuk tujuan total profit, yang paling utama adalah perlu dipikirkan seberapa lama pengambilan dana yang di tanam di proyek tersebut agar segera kembali. Artinya, sebelum perusahaan dijalankan, maka terlebih dahulu dihitung apakah proyek atau usaha yang akan dijalankan, benar-benar dapat mengembalikan uang yang telah di investasikan dalam proyek tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dapat memberikan keuntungan financial lainnya seperti yang di harapkan. Jika tidak, maka sebaiknya perusahaan tersebut jangn di jalankan. Disamping dapat mencapai keutungan financial, bagi pemilik usaha jenis juga di harapkan dapat memberikan manfaat bagi karyawan yang bekerja pada proyek tersebut, masyarakat di sekitar proyek maupun bagi pemerintah. Jenis perusahaan yang bersifat total profit ini biasanya berb/adan hukum Perseroan Terbatas (PT).
            PT.Pelindo II merupakan Perusahaan milik BUMN dalam bidang pelayanan jasa kapal, pelayanan jasa barang, pengusahaan alat, penguasahaan T.B.A.L, pelayanan pelabuhan khusus, pelayanan jasa & rupa-rupa. Begitu banyaknya sector pelayanan yang ada di PT.Pelindo II. Tidak semua sector pelayanan usaha menghasilkan keuntungan. Ada pula sector pelayan usaha yang mengalami kerugian.dilihat dari sudut kinerja ekonomis Perusahaan tersebut masih perlu melakukan suatu analisis ekonomi yang berhubungan dengan biaya, dan laba. Harus adanya penelitian secara komprehensif agar kinerja dapat di ketahui langkah-langkah perbaikan dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
            Dilihat dari segi tahun ke tahun (2004-2007) Pelindo memang selalu mengalami peningkatan dalam hal laba. Akan tetapi, keempat sektor ini (pelayanan jasa kapal yaitu air kapal, pengusahaan alat yaitu reception facilities, T.B.A.L yaitu sewa bangunan dan air minum, dan pelayanan rupa-rupa usaha yaitu fasilitas telepon) selalu mengalami kerugian yang dilihat dari tahun 2004 hingga 2007.
            Meski keuntungan PT.Pelindo II bisa menutupi kerugiannya pada keempat sektor ini, akan tetapi jika di biarkan, akan terjadi kekacauan yang dapat berakibat fatal sebagai contoh jika sector usaha yang lain juga mengalami penurunan pendapatan atau mengalami kerugian. Maka keutungan dari sector yang lain tidak dapat menutupi kerugian dari keempat sector usaha ini. Harus adanya tindakan jelas. Antara sumber daya manusia serta perlu diadakannya penelitian serta adanya perbaikan agar sektor ini tidak secara terus menerus mengalami kerugian.
            Pada tahun 2006 sampai dengan Triwulan IV tahun 2006 Cabang Pelabuhan Tanjung Priuk berhasil mencapai laba sebelum pajak Rp. 451,21 milyar atau mengalami deviasi positif sebesar 2,72 % dari rencana sebesar Rp. 439, 26 milyar. Laba tersebut dicapai dengan kinerja Operation ratio (OR) sebesar 44,01% dan Working Ratio (WR) sebesar 36,82% (dimana pencapaian pendapatan bersih sebesar Rp. 730,09 milyar) dan biaya usaha sebesar Rp. 321,28 milyar.dan mengalami kerugian sebesar 9 milyar. Memang kerugian hanya 9 milyar tetapi jika terus menerus di pastikan akan bertambah besar.
            Berdasarkan uraian di atas, maka kami tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk sebuah proposal dengan judul “Analisis Break Even Point pada 4 Pusat Pelayanan yang sering mengalami kerugian di  PT.PELINDO II pada tahun 2004 - 2007”  


B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka kami merumuskan identifikasi masalah tersebut sebagai berikut :
  1. Apakah ada penanganan secara khusus untuk meminimalisasi kerugian dari tahun ke tahun di PT.Pelindo II cabang Tanjung Priuk?
  2. Apa dampak kerugian di 4 (Empat) pusat pelayanan yang mengalami kerugian?
  3. Berapa presentase tingkat kerugian dari keempat pusat pelayanan yang di alami oleh PT.Pelindo II tiap tahun?
  4. Apakah PT.Pelindo II sudah berupaya memperbaiki keempat sector pelayanan yang mengalami kerugian?
  5. Bagaimana cara agar keempat sector pelayanan jasa tidak terus menerus pada tiap tahun mengalami kerugian di PT.Pelindo II?

2. Pokok Masalah
            Berdasarkan latar belakang  masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana penetapan biaya yang di terapkan oleh PT.Pelindo II?
  2. Bagaimana tingkat biaya tiap sector pelayanan yang ada di PT. Pelindo II?
  3. Bagaimana perkiraan kondisi titik impas (Break Even) dengan perhitungan dan pendekatan grafis ?

C. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
a. Untuk meminimalisasi tingkat kerugian yang ada di PT.Pelindo II
b. Untuk menanggulangi terjadinya kerugian di tiap tahunnya
c. Untuk mencari penyebab utamanya
d. Agar dapat meningkatkan pendapatan di PT.Pelindo II
2. Sasaran
Sasaran ini di tunjukkan kepada para karyawan khususnya yang bekerja pada sektor pelayanan yang mengalami kerugian.


D. Ruang Lingkup
            Dari beberapa identifikasi di atas kami membatasi permasalahan dengan hanya membahas pada perhitungan biaya laporan tahunan PT. Pelindo II cabang Tanjung Priuk pada tahun 2004 – 2007 di dasarkan pada perhitungan laba rugi tiap tahun PT.Pelindo II yang dilihat dari laporan tiap-tiap sektor pelayanan yang ada di PT.Pelindo II berapa terdapat Break Even Point (BEP) dan profit yang di capai.
E.  Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Deskriptif dapat diartikan sebagai  proses pemecahan masalah yang diamati dengan menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta.Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analiis dan interprestasi tantang data tersebut.
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dalam menjawab permasalahan penelitian
memerlukan pengukuran-pengukuran yang cermat terhadap variable-variabel dari objek yang diteliti, guna menghasilkan keimpulan-kesimpulanyang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi.
Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah metode-metode pengumpulan, penyajian, dan pengaturan data guna membuat gambaran yang jelas tentang variasi sifat data, yang pada akhirnya akan mempermudah proses analisis.
Penelitian kuantitaif adalah suatu penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematika, statistic maupun computer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berfikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berfikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang  dikumpulkan dan diolah harus tetap objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat.


1.      Jenis dan Tipe Data

Data menurut John. J . Lonkutoy (1980:4) berarti fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang menghubungkan dengan kenyataan, simbol – simbol yang menunjukan suatu ide, objek , kondisi , atau situasi dan lain – lain. Dan dapat beruba apa saja dan dapat di temui dimana saja. Kegunaan data selanjutnya ialah sebagai dasar yang objektif (relatif) di dalam proses penyusunan kebijakan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.
            Namun, ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitihan menurut Abdul Hakim (2001:20) yaitu jenis data internal dan jenis data eksternal . Data internal adalah data yang dikumpulkan dari dalam perusahaan atau suatu unit kegiatan ekonomi itu sendiri, yang meliputi berbagai informasi seperti tingkat produksi, biaya produksi, atau volume penjualan, sedangkan data eksternal adalah data yang di hasilkan dari luar lingkup perusahaan , misalnya data penjualan tingkat industri sejenis.

2.      Metode Pengumpulan Data
a.       Penelitian Lapangan ( Field Research )

Melalui riset lapangan diperoleh data primer, data ini di peroleh langsung dari buku tahunan PT.Pelindo II cabang tanjung Priuk dan melakukan pengamatan dengan kelompok selama 1 minggu:

1.      Melakukan pengamatan (observation) dengan mengamati buku tahunan PT.Pelindo II cabang Tanjung Priuk.
2.      Wawancara (interview) dengan Kepala Analisis Keuangan PT.Pelindo II cabang Tanjung Priuk.

b.Penelitian Kepustakaan (Library research)
            melalui riset kepustakaan ini di peroleh data sekunder. Data yang diperoleh dari buku-buku perpustakaan  
3. Teknik Analisis Data
            Dalam penulisan skripsi ini kami menggunakan metode deskriptif kualitatif-kuantitatif, dengan menggunakan beberapa alat analisis, yaitu :
  1. Analisis Profit dengan Perhitungan TVC, TFC, AVC, TC, dan TR
Sodono Sukirno (1994:215) menyatakan, keuntungan adalah perbedaan diantara hasil penjualan total dengan ongkos total, yakni dengan memproduksi barang pada tingkat dimana perbedaan di antara hasil penjualan total dengan ongkos total adalah yang paling maksimum.
Keuntungan = Total Revenue (TR) – Total Cost (TC)
Dimana :
1). Total Revenue (TR)
            Total Revenue = Price x Quantity
                        TR = P x Q
Dimana :
Price    = harga yang telah di tetapkan Pelabuhan di berbagai jenis 4 pusat pelayanan
Q         = Jumlah, pemakai atau pengguna jasa yang menggunakan jasa keempat pelayanan tersebut.
2) Total Cost (TC)
a). B.O.L (Biaya Operasi langsung)
            (1). Biaya operasi
            (2). Biaya bahan
            (3). Biaya pemeliharaan
            (4). Biaya Asuransi
            (5). Biaya pegawai
                        b). B.O.T.L (Biaya Operasi Tidak Langsung)
(1). Biaya Administrasi Kantor
(2). Biaya Umum


b. Break Even Analisis pada Perusahaan Jasa Angkutan Laut
“Break Even Point dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan didalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi” (Syafaruddin Alwi.MS. 1994 : 265)

 “Hubungan antara besarnya pengeluaran investasi dan volume yang diperlukan untuk mencapai profitabilitas disebut analisis pulang pokok (break even point analisys). Analisis pulang pokok merupakan alat untuk menentukan titik dimana penjualan akan impas menutupi biaya-biaya” (J.Fred Weston & Thomas E. Copeland 1995 : 298)

 Perhitungan Break Even Point
TR (Total Revenue)    = P x Q
FC (Fixed Cost)          = TR - VC
VC (Variable Cost)     = TR – FC
TC (Total Cost)           = FC + VC
π (Profit / Laba)          = TR – TC
keterangan :
TR       = P x Q ; dimana         P = harga tarif pelayanan jasa (price)
                                                Q = Jumlah pengguna jasa
FC       = biaya tetap (fixed cost)
VC      = biaya variable (Variabel cost)
Pendekatan Grafik







Tidak ada komentar:

Posting Komentar